Pemikiran Pandang Ke Jepun di Singapura Semasa Era Lee Kuan Yew Ebook Tooltip Ebooks kunnen worden gelezen op uw computer en op daarvoor geschikte e-readers.
Afbeeldingen
Sla de afbeeldingen overArtikel vergelijken
- Indonesisch
- E-book
- 9783739601151
- 22 juli 2016
- Adobe ePub
Samenvatting
‘Belajar dari Jepun’ merupakan kata-kata hikmat yang diluahkan oleh Lee Kuan Yew untuk mempercepatkan lagi proses perindustrian antara Singapura dan Jepun. Cogan ini memberikan pengertian yang besar dalam usaha mengukuhkan lagi ekonomi Singapura khususnya, dan ekonomi ASEAN amnya, dalam membantu rantau ini mencapai satu peringkat self-sufficient yang diharapkan. Dengan menjadikan Jepun sebagai contoh ekonomi, Singapura akan dapat menimba kemahiran dan kepakaran Jepun dalam bidang ekonomi, sains dan teknologi untuk dijadikan sebagai peransang kemajuan rantau ini. Jepun mempunyai ciri-ciri budaya yang lebih dekat dan sesuai untuk diteladani oleh negara-negara ASEAN kerana unsur-unsur ketimurannya. Langkah Singapura untuk mencontohi Jepun dibuat berdasarkan kemampuan negara tersebut membangunkan ekonominya dari keruntuhan selepas Perang Dunia Kedua, menjadi sebuah negara perusahaan yang disegani (Berita Harian, 15 September 1983).
Ciri-ciri kepimpinan yang membolehkan Jepun muncul sebagai juara ekonomi dunia dan perhatian penuh kepada keperluan-keperluan pembangunan dan perkembangan ekonomi tanpa mengenepikan unsur-unsur ketimuran, menimbulkan inspirasi kepada Singapura. Untuk menyelami kejayaan yang dicapai oleh Jepun, strategi ekonomi negara itu perlu difahami terlebih dahulu (ibid). Satu petanda mudah yang boleh digunakan untuk menunjukkan kepentingan hubungan Singapura dan Jepun adalah lawatan yang telah dilakukan oleh Perdana Menteri Singapura, Lee Kuan Yew ke Jepun. Antara tahun 1969 hingga 1979, beliau telah melawat Jepun sebanyak sembilan kali dan tujuannya tentu bukan untuk melancong, namun seperti kata beliau sendiri, “Setiap kali saya melawat Jepun, kemajuan ekonomi dan sosialnya mengingatkan saya akan apa yang boleh dicapai jika terdapat sebuah negara yang mempunyai rakyat yang rajin bekerja dan berkebolehan, terpelajar dan teratur...” (Berita Harian, 18 November 1979).
Productspecificaties
Inhoud
- Taal
- id
- Bindwijze
- E-book
- Oorspronkelijke releasedatum
- 22 juli 2016
- Ebook Formaat
- Adobe ePub
Betrokkenen
- Hoofdauteur
- Uqbah Iqbal
- Hoofduitgeverij
- Bookrix
Lees mogelijkheden
- Lees dit ebook op
- Android (smartphone en tablet) | Kobo e-reader | Desktop (Mac en Windows) | iOS (smartphone en tablet) | Windows (smartphone en tablet)
Overige kenmerken
- Studieboek
- Nee
EAN
- EAN
- 9783739601151
Je vindt dit artikel in
- Categorieën
- Taal
- Indonesisch
- Boek, ebook of luisterboek?
- Ebook
- Beschikbaarheid
- Leverbaar
- Studieboek of algemeen
- Studieboeken
Kies gewenste uitvoering
Prijsinformatie en bestellen
De prijs van dit product is 0 euro en 99 cent.- E-book is direct beschikbaar na aankoop
- E-books lezen is voordelig
- Dag en nacht klantenservice
- Veilig betalen
Rapporteer dit artikel
Je wilt melding doen van illegale inhoud over dit artikel:
- Ik wil melding doen als klant
- Ik wil melding doen als autoriteit of trusted flagger
- Ik wil melding doen als partner
- Ik wil melding doen als merkhouder
Geen klant, autoriteit, trusted flagger, merkhouder of partner? Gebruik dan onderstaande link om melding te doen.